Dalam
situasi yang semakin global seperti sekarang ini, manusia dihadapkan berbagai
tantangan, disamping peluang dan kesempatan dalam keadaan demikian dijumpai
adanya manusia yang berhasil menyikapi kehidupan global secara lebih bermakna
dan berdaya guna, tetapi malah ada juga yang tidak tahu arah yang harus dituju.
Pada awal penciptaannya, manusia
hanyalah makhluk yang tidak tau apa-apa dan karenanya manusia membutuhkan
sebuah petunjuk bagi jalan hidupnya. Manusia memerlukan guideline agar hidupnya
selamat di dunia dan di akhirat. Guideline bagi manusia adalah agama. Agama
adalah petunjuk hidup, melingkupi seluruh aspek dalam diri manusia, termasuk
ilmu. Dengan ada ilmu, disamping potensi membangun dan hal-hal positif ,
manusia juga memiliki potensi sebaliknya. Hal ini terjadi karena manusia memang
diciptakan dengan ilham yaitu jalan yang baik maupun jalan yang buruk.
Hubungan
antara agama dan ilmu pengetahuan memang sangat mempunyai hubungan yang saling
terikat. Kalau diteliti pengertiannya memang terdapat hubungan yang saling
melengkap. Ilmu pengetahuan adalah suatu pengetahuan yang tersusun secara
sistematis yang mempunyai berbagai gejala yang ditemui dan
diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi (alat indra), Pengetahuan muncul
ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda
atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Sedangkan Agama adalah
satu system credo (tata keimanan atau tata keyakinan) atas adanya sesuatu Yang
Mutlak di luar diri manusia dan satu system
ritus (tata peribadatan) manusia kepada yang dianggapnya Yang Mutlak itu serta
system norma (tata kaidah) yang mengatur hubungan manusia dengan sesame manusia
dan hubungan manusia dengan alam lainnya, sesuai dan sejalan dengan tata
keimanan dan tata peribadatan.
Fungsi agama dan ilmu pengetahuan
dapat dikiaskan seperti hubungan mata dan mikroskop. Mikroskop telah membantu
indera mata kita yang terbatas, sehingga dapat melihat bakteri-bakteri yang
terlalu kecil untuk dilihat oleh mata telanjang. Demikian pula benda langit
yang sangat kecil dilihat dengan mata telanjang, ini bisa dibantu dengan
teleskop karena terlalu jauh. Demikian halnya dengan wahyu Ilahi, telah
membantu akal untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang diamati oleh indera.
Jika ini hanya dilakukan oleh akal maka akan menyesatkan manusia.
Jadi,
dapat kita simpulkan bahwa hubungan antara agama dengan ilmu pengetahuan
mempunyai hubungan yang berkaitan atau saling melengkapi antara satu dengan
yang lain. Pada saat sekarang ini, ilmu pengetahuan sudah semakin modern tetapi
itu semua harus diseimbangkan dengan agama. Karena dengan agama, kita akan
dapat membedakan mana yang baik atau mana yang buruk. Bahkan, Seorang ilmuwan
terkenal di dunia yaitu Sir Albert Einstein pernah mengatakan : “ Ilmu tanpa
agama buta, agama tanpa ilmu lumpuh “.
Serta seorang tokoh pendidikan di indonesia yaitu Kihajar dewantara juga pernah
mengatakan : “ Bahwasanya manusia itu tidak cukup dengan terdidik otaknya saja,
tapi harus juga terdidik budi pekertinya “.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar