Pengertian
Tambang
-
Suatu penggalian yang dilakukan di bumi
untuk memperoleh mineral (Hartman,1987)
-
Lokasi kegiatan yang bertujuan
memperoleh mineral bernilai ekonomis (kamus istilah teknik pertambangan umum,
1994).
Pengertian
Pertambangan
- Sebagian atau seluruh tahapan kegiatan
dalam rangka penelitian,pengelolaan dan
pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan
umum,eksplorasi,studi kelayakan,
konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian,pengangkutan dan penjualan, reklamasi serta kegiatan pesca
tambang (UU No. 4 Tahun 2009)
-
Kegiatan,pekerjaan dan industri yang
berhubungan dengan ekstraksi mineral (Hartman,1987)
- Ilmu pengetahuan, teknologi dan bisnis
yang berkaitan dengan industri
pertambangan mulai dari
prospeksi,eksplorasi,evaluasi,penambangan,pengolahan,pemurnian
sampai dengan pemasarannya (kamus
istilah teknik pertambangan umum,1994).
Tahapan-tahapan kegiatan penambangan (berdasarkan UU
No. 4 Tahun 2009) :
-
Penyelidikan Umum yaitu tahap kegiatan
pertambangan untuk mengetahui kondisi geologi regional dan indikasi adanya
mineralisasi
-
Eksplorasi yaitu tahap kegiatan pertambangan
untuk memperoleh informasi secara
terperinci dan teliti tentang
lokasi,bentuk,dimensi,sebaran,kualitas dan sumber daya terukur dari bahan galian,serta informasi mengenai
lingkungan sosial dan lingkungan hidup
-
Studi Kelayakan yaitu tahap kegiatan
usaha pertambangan untuk memperoleh
informasi secara rinci seluruh aspek yang
berkaitan untuk menentukan kelayakan ekonomis dan teknis usaha pertambangan,termasuk analisis mengenai
dampak lingkungan serta perencanaan
pasca tambang
-
Operasi Produksi yaitu tahap kegiatan pertambangan yang meliputi
konstruksi,penambangan,pengolahan,pemurnian,termasuk pengangkutan dna penjualan serta sarana
pengendalian dampak lingkungan sesuai
dengan hasil studi kelayakan
-
Konstruksi yaitu kegiatan usaha pertambangan
untuk melakukan pembangunan seluruh
fasilitas operasi produksi,termasuk
pengendalian dampak lingkungan
-
Penambangan yaitu bagian kegiatan usaha
pertambangan untuk memproduksi mineral dan/atau batubara dan mineral ikutannya
-
Pengolahan dan Pemurnian yaitu kegiatan
usaha pertambangan untuk meningkatkan
mutu mineral dan/aau batubara serta
untyk memanfaatkan dan memperoleh mineral ikutan.
-
Pengangkutan yaitu kegiatan usaha pertambangan
untuk memindahkan mineral dan/atau
batubara dari daerah tambang dan/atau
tempat pengolahan dan pemurnian sampai tempat penyerahan
-
Penjualan yaitu kegiatan usaha pertambangan
untuk menjual hasil pertamabangan mineral atau batubara
-
Reklamasi yaitu kegiatan yang dilakukan
sepanjang tahapan usaha pertambangan
untuk menata,memulihkan dan memperbaiki
kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali
sesuai peruntukannya
-
Kegiatan Pascatambang yaitu kegiatan terencana,sistematis dan berkelanjutan
setelah akhir sebagian atau seluruh
kegiatan usaha pertambangan untuk memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsi sosial menurut kondisi lokal
di seluruh wilayah penambangan.
Konsiderasi Pada Operasi
Penambangan
Secara garis besar, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
kelangsungan kegiatan penambangan dibagi dalam dua kategori, yaitu faktor
teknis dan faktor ekonomi.
1. Kajian
Secara Teknis
Unsur unsur teknis yang perlu mendapat perhatian dalam
pelaksanaan aktifitas kegiatan kerja sebuah proyek penambangan meliputi :
a. Kondisi Umum tempat proyek
dilaksanakan
Kondisi Kondisi tempat kerja yang perlu diperhatikan adalah
meliputi kondisi geologi, topografi, iklim dan sosial Budaya. Keadaan umum
tersebut mutlak diperhitungkan guna menentukan penjadwalan waktu kegiatan dan
yang utama sekali menetapkan efesiensi kerja kerja efektif dari pelaksanaan
proyek tersebut
b. Sarana perlengkapan peralatan kerja
Jenis perlengkapan dan peralatan kerja disesuaikan dengan
kondisi tempat kerja, maksud pekerjaaan, kapasitas produksi, dan efektifitas
kerja yang diinginkan. Cara pengadaanya diperhitungkan dengan umur produksi dan
efektifitas kerja dan ketersediaan modal kerja yang di miliki
c. Metode Pelaksanaan kerja
Dalam proyek ini pelaksanaan kegiatan pembongkaran material
dilakukan dengan peledakan. Metode tersebut dipilih mengingat jenis materialnya
memilki kekerasan yang cukup tinggi, fraksi material yang lepas yang sasaran
produksinya telah ditentukan.
2. Kajian Secara Ekonomis
Kajian secara ekonomis dimaksudkan
untuk mengetahui sebuah proyek penambangan memperoleh keuntungan atau tidak.
Dalam perhitungan aliran uang diperhatikan beberapa faktor yang berpengaruh
dalam situasi ekonomi.
Hal-hal yang diperhatikan tersebut
adalah:
1. Nilai (value) daripada endapan
mineral per unit berat (P). dan biasanya dinyatakan dengan ($/ton) atau
(Rp/ton)
2. Ongkos produksi (C), yaitu ongkos
yang diperlukan sampai mendapatkan produknya diluar ongkos stripping.
3. Ongkos stripping of overburden
(Cob), yaitu biaya yang dikeluarkan untuk pengupasan lapisan tanah penutup.
4. Cut Off Grade, akan
menentukan batas-batas cadangan sehingga menentukan bentuk akhir penambangan.
A.
Tahap Persiapan Pada Tambang Terbuka
Kegiatan – kegiatan yang dilakukan
pada awal proses pengambilan atau penambangan bahan galian terdiri dari tahap
persiapan (pra penambangan), Kegiatan tersebut meliputi :
1. Pembuatan Jalan Rintasan
Jalan rintasan berfungsi sebagai jalur lewatnya alat – alat
berat ke lokasi tambang, kemudian dikembangkan sebagai jalan angkut material
dari front penambangan ke lokasi pabrik peremukan. Pembuatan jalan diguna-kan
dengan memakai Bulldozer yang nantinya digunakan pula sebagai pengupasan
lapisan penutup.
2. Pembersihan Lahan
Pekerjaan ini dilakukan sebelum tahap pengupasan lapisan
tanah penutup dimulai. Pekerjaan ini meliputi pembabatan dan pengumpulan pohon
yang tumbuh pada permukaan daerah yang akan ditambang dengan tujuan untuk
membersihkan daerah tambang tersebut sehingga kegiatan penambangan dapat dilakukan
dengan mudah tanpa harus terganggu dengan adanya gangguan tetumbuhan yang ada
didaerah penambangan. Kegiatan pembersihan ini dilakukan dengan menggunakan
Bulldozer.
Pembersihan dilakukan pada daerah yang akan ditambang yang
mempunyai ketebalan overburden beberapa meter dengan menggunakan Bulldozer dan
dilakukan secara bertahap sesuai dengan pengupasan lapisan tanah penutup. Dalam
pembabatan, pohon didorong kearah bawah lereng untuk dikumpulkan, dimana
penanganan selanjutnya diserahkan pada penduduk setempat.
3. Pengupasan Tanah Penutup
Pembuangan
lapisan tanah penutup dimaksudkan untuk membersihkan endapan batu gamping yang
akan digali dari semua macam pengotor yang menutupi permukaanya, sehingga akan
mempermudah pekerjaan penggaliannya disamping juga hasilnya akan relatif lebih
bersih.
Lapisan
tanah penutup pada daerah proyek terdiri atas dua jenis yaitu top soil dan
lapisan overburden sehingga lapisan dilakukan terhadap lapisan top soil
terlebih dahulu dan ditempatkan pada suatu daerah tertentu untuk tujuan
reklamasi nantinya. Setelah lapisan top soil terkupas, selanjutnya dilakukan
pengupasan pada lapisan overburden lalu didorong dan ditempatkan pada daerah
tertentu dan sebagian lagi digunakan sebagai pengeras jalan.
Kegiatan
pengupasan dilakukan secara bertahap dengan menggunakan bulldozer, dimana tahap
pengupasan awal dilakukan untuk menyiapkan jenjang pertama dan pengupasan
berikutnya dapat dilakukan bersamaan dengan tahap produksi, sehingga pola yang
diterapkan adalah seri dan paralel yang bertujuan untuk :
a. Menghemat investasi dan biaya persiapan
b. Menghindari pengotoran endapan batu gamping dari lapisan
penutup, sehingga mempermudah dalam pekerjaan penggalian.
c. Menghindari terjadinya longsoran dan bahaya angin.
4. Persiapan Peralatan Penambangan
Penambangan
yang akan dilakukan difokuskan dengan menggunakan peralatan mekanis. Adapun
alat yang digunakan diperlukan untuk menunjang kegiatan penambangan, yaitu :
a. Bulldozer, yang digunakan untuk pembersihan lahan
dan pengupasan lapisan tanah penutup.
b. Loader, yang digunakan untuk memuat bongkahan batu
gamping hasil dari pembongkaran keatas alat angkut.
c. Truck, yang digunakan sebagai alat angkut hasil
front penambangan ke tempat pabrik peremukan/penggerusan.
d. Crushing Plant, yaitu suatu unit pengolahan yang
berfungsi sebagai alat preparasi batu gamping dari front penambangan guna
mendapatkan ukuran butiran yang diinginkan oleh pasar.
e. Pembangkit Listrik, berfungsi sebagai sumber
tenaga listrik yang akan dipakai sebagai penerangan, untuk alat pengolahan dan
menggerakkan alat – alat yang bekerja didalam pabrik.
f. Pompa Air, digunakan untuk memompa atau mengambil
air guna memenuhi kebutuhan peralatan dan karyawan.
Persiapan
Pabrik Peremukan
Pabrik peremukan ini harus dibuat
cukup luas agar dapat menampung material hasil penambangan sebelum proses
peremukan.
a. Pemilihan Lokasi Peremukan dan Stock Pile
Pemilihan lokasi biasanya bedasarkan
topografi daerahnya yang agak landai . Lokasi pabrik dipilih daerah yang
relatif datar dan tanpa vegetasi sehingga hanya perlu proses atau pekerjaan
perataan seperlunya saja. dan dekat dengan Infrastruktur yang ada seperti
jalan, dan penerangan.
b. Pemasangan Peralatan pada Pabrik
Peremuk
Untuk penempatan mesin peremuk
dibutuhkan pondasi yang cukup kuat agar dapat bertahan cukup lama sesuai dengan
proyek yang diselenggarakan dan masalah konstruksi pondasi diborongkan kepada
pihak kontraktor dengan pihak pemasok mesin peremuk sebagai konsultan.
c. Letak Kantor
Sarana perkantoran digunakan sebagai
pusat pengaturan dan pelaksanaan kegiatan kerja penambangan dan direncanakan
berada pada daerah yang mudah dicapai dan dekat dengan jalan masuk. Bangunan
ini dibuat permanen karena dipakai dalam jangka waktu yang sangat lama sesuai
dengan umur proyek.
d. Pusat Perawatan Alat
Dalam menunjang kelancaran operasi
dibutuhkan peralatan – peralatan yang selalu dalam kondisi yang baik dan siap
pakai. Untuk itu sangat dibutuhkan suatu sarana sebagai tempat perawatan
peralatan (spare part), agar perawatan terhadap peralatan atau mesin – mesin
yang digunakan dapat dilakukan secara rutin baik itu dalam jenis perawatan yang
ringan maupun pergantiaan suku cadangnya.
e. Penerangan
Sarana penerangan dimaksudkan untuk
memberikan penerangan disekitar bangunan, jalan, dan terutama sekali didalam
kegiatan penunjang kerja. Sumber listrik untuk penerangan ini tidak menjadi
satu dengan listrik untuk pabrik, sehingga khusus untuk sarana penerangan ini
diperlukan sebuah generator.
f. SumberAir
Air merupakan sumber sarana yang
sangat vital bagi sebuah proyek yang melibatkan banyak tenaga kerja. Disamping
air digunakan sebagai kebutuhan sehari – hari, air juga dipakai dalam kegiatan
penambangan yang didapat dari air tanah dengan melakukan pemboran.
g. Prasarana Penunjang Lainnya
Yang dimaksud dengan prasarana lain
disini adalah prasarana yang dipakai untuk kepentingan umum dimana selain
digunakan oleh perusahaan juga dapat dipakai oleh masyarakat setempat sehingga
mempunyai dampak yang positip terhadap kehidupan masyarakat sekitar. Prasarana
lainnya meliputi saran olahraga, saran tempat peribadatan, poliklinik, power
house, dan pos keamanan.
B. Operasi Penambangan
Tujuan
utama dari kegiatan penambangan adalah pengambilan endapan dari batuan
induknya, sehingga mudah untuk diangkut dan di proses pada proses selanjutnya
selanjutnya.
Setelah
operasi persiapan penambangan selesai dan pengupasan lapisan tanah penutup pada
bagian atas cadangan batugamping terlaksana (arah kemajuan penambangan dari
kontur atas ke bawah). Maka dapat dimulai kegiatan operasi penambangan.
Kegiatan penambangan terbagi atas
tiga kegiatan, yaitu pembongkaran, pemuatan dan pengangkutan. Adapun rincian
dari ketiga kegiatan tersebut adalah:
1. Pembongkaran
Pembongkaran merupakan kegiatan
untuk memisahkan antara endapan bahan galian dengan batuan induk yang dilakukan
setelah pengupasan lapisan tanah penutup endapan batugamping tersebut selesai. Pembongkaran
dapat dilakukan dengan menggunakan peledakan, peralatan mekanis maupun
peralatan non mekanis.
Untuk kegiatan
pembongkaran batugamping menggunakan pemboran yang kemudian dilakukan
peledakan. setelah batuan diledakkan kemudian digusur menggunakan alat
bulldozer, yang kemudian dikumpulkan di tepi batas penambangan atau tepi jalan
tambang tiap blok. Banyaknya batugamping yang dibongkar tiap-tiap blok tidak
sama, tergantung persyaratan kualitas yang diminta oleh konsumen.
2. Pemuatan
Pemuatan adalah kegiatan yang
dilakukan untuk memasukkan atau mengisikan material atau endapan bahan galian
hasil pembongkaran ke dalam alat angkut. Kegiatan pemuatan dilakukan setelah
kegiatan penggusuran, pemuatan dilakukan dengan menggunakan alat muat Wheel
Loader dan diisikan ke dalam alat angkut.
Kegiatan pemuatan bertujuan untuk
memindahkan batugamping hasil pembongkaran kedalam alat angkut. Pengangkutan
dilakukan dengan sistem siklus, artinya truck yang telah dimuati langsung
berangkat tanpa harus menunggu truck yang lain dan setelah membongkar muatan
langsung kembali ke lokasi penambangan untuk dimuati kembali.
3. Pengangkutan
Pengangkutan adalah kegiatan yang
dilakukan untuk mengangkut atau membawa material atau endapan bahan galian dari
front penambangan dibawa ke tempat pengolahan untuk proses lebih lanjut.
Kegiatan pengangkutan menggunakan
Dump Truck yang kemudian dibawa ke tempat pengolahan untuk dilakukan proses
peremukan (crushing), jumlah truk yang akan digunakan tergantung dari banyaknya
material batugamping hasil peledakan yang akan diangkut.
C. Pengolahan Dan Pemasaran
1. Pengolahan
Adalah kegiatan yang bertujuan untuk
menaikkan kadar atau mempertinggi mutu bahan galian yang dihasilkan dari
tambang sampai memenuhi persyaratan untuk diperdagangkan atau dipakai sebagai
bahan baku untuk bahan industri lain.
Bahan galian yang dihasilkan dari
tambang biasanya selain mengandung mineral berharga yang diingikan juga
mengandung mineral pengotor (gangue mineral) sehingga hasil tambang tidak bisa
langsung dimanfaatkan atau diperdagangkan. Untuk menghilangkan mineral pengotor
tersebut sehingga hasil tambang dapat dimanfaatkan atau diperdagangkan, maka
dilakukan dengan pengolahan bahan galian ( ore/mineral dressing). Proses
pemisahan pemisahan antara mineral berharga dengan mineral-mineral pengotor
didasarkan kepada perbedaan baik fisik maupun sifat kimia antara mineral
berharga dengan mineral pengotornya.
Keuntungan lain dari pengolahan
bahan galian selain meningkatkan kadar mutunya. Ialah juga untuk mengurangi
jumlah volume dan beratnya sehingga dapat mengurangi jumlah volume dan beratnya
sehingga dapat mengurangi ongkos pengangkutannya.
2. Pemasaran
Pemasaran adalah kegiatan yang
bertujuan untuk menjual suatu produk kepada para pemakai produk atau konsumen
dengan harga yang telah ditentukan atau berdasarkan atas perjanjian antara
kedua belah pihak yang bersangkutan. Kegiatan pemasaran dilakukan setelah
kegiatan pengolahan atau setelah syarat-syarat yang telah ditentukan oleh
konsumen terhadap mutu produk terpenuhi.
D. Reklamasi
Reklamasi
merupakan pekerjaan-pekerjaan yang bertujuan untuk memperbaiki atau
mengembalikan tata lingkungan hidup agar lebih berdaya guna. Usaha ini harus
dilakukan setiap pengusaha (pengusaha pertambangan) sesuai peraturan pemerintah
yang berlaku.
Dalam
pelaksanaannya ada beberapa kesulitan untuk reklamasi daerah bekas tambang
apabila tanpa perencanaan pengelolaan yang baik. Kesulitan tersebut antara lain
:
1. Tidak dilakukannya pengamatan terhadap tanah humus
sehingga dalam pelaksanaannya baanyak tanah humus yang terbuang.
2. Tidak dilakukannya dengan tuntas sehingga terdapat bekas
daerah tambang yang dibiarkan terbuka untuk beberapa lama karena ada sebagian
tanah galian masih tersisa.
3. Kesulitan penentuan lokasi penimbunan tanah penutup.
Beberapa
faktor penting yang saling mempengaruhi lingkungan dari kegiatan pertambangan
antara lain penerapan teknologi pertambangan. Kegiatan faktor ini saling
berpengaruh bukan hanya pada lingkungan diluar pertambangan dimana daya dukung
menjadi berkurang, akan tetapi kegiatan penambangan akan mengalami hambatan
dalam kelancaran operasinya.
Reklamasi
didaerah bekas tambang dilakukan dengan cara pengambilan kembali tanah penutup
(top soil) ke bekas daerah penambangan kemudian dilakukan pemupukan tanah untuk
mengembalikan kestabilan dan kesuburan tanah. Sehingga dapat ditanami tanaman
yang lebih produktif bagi penduduk setempat, agar tata lingkungan tidak jauh
berbeda dengan lingkungan sebelumnya maka dipilih bibit mahoni sebagai tanaman
reklamasi.
Kegiatan
reklamasi akan dilakukan setelah kegiatan penambangan selesai, dalam hal ini
setelah penambangan pada suatu daerah selesai dilaksanakan, dengan urutan
kegiatan sebagai berikut :
1. Pengupasan lapisan tanah penutup (top soil) dilaksanakan
2. Lapisan tanah penutup (top soil) tersebut dikumpulkan
pada suatu tempat
3. Kegiatan penambangan dan pengolahan
4. Tailing dari proses pengolahan dimasukkan kembali pada
blok yang telah ditambang.
5. Perataan tinggi daerah penambangan dengan daerah
sekelilingnya yang tidak ditambang
6. Penyebaran lapisan tanah penutup (top soil)
7. Penanaman dengan tanaman keras yang cocok dengan daerah
tersebut.
1. Tahapan Kegiatan Penambangan
Secara garis besar tahapan kegiatan
penambangan pada tambang terbuka adalah sebagai berikut:
a. Pembabatan dan pembersihan lahan (land
clearing).
Yang
dimaksud dengan pembabatan adalah pembersihan daerah yang akan ditambang dari
semak-semak, pepohonan dan tanah maupun bongkah-bongkah batu yang menghalangi
pekerjaan-pekerjaan selanjutnya. Tanah pucuk yang subur (humus) harus ditimbun
di tempat tertentu, lalu ditanami rerumputan dan semak-semak agar tidak mudah
tererosi, sehingga kelak dapat dipakai untuk reklamasi bekas-bekas tambang.
Pembabatan
ini bisa dilakukan dengan:
1. Tenaga manusia yang menggunakan
alat-alat sederhana seperti kapak, gergaji, arit, cangkul dan lain-lain.
2. Menggunakan alat-alat mekanis yaitu buldoser
dengan rooter / ripper, rake blade, rantai dan lain-lain.
b. Pengupasan tanah penutup (stripping).
Pengupasan
tanah penutup dimaksudkan untuk membuang tanah penutup (overburden) agar
endapan bahan galiannya terkupas dan mudah untuk ditambang.
1. Back filling digging method.
Pada cara
ini tanah penutup dibuang ke tempat yang endapan bijih atau batubaranya sudah
digali. Peralatan yang banyak digunakan adalah power shovel atau dragline. Bila
digunakan hanya satu buah peralatan mekanis, power shovel atau dragline saja,
disebut single stripping shovel/dragline dan bila menggunakan lebih dari satu
buah power shovel/dragline disebut tandem stripping shovel/dragline.
Cara back
filling digging method cocok untuk tanah penutup yang:
- Tidak
diselingi oleh berlapis-lapis endapan batubara atau endapan bijih (satu lapis).
- Material
atau batuannya lunak.
- Letaknya
mendatar (horizontal).
2. Benching system. Pada
pengupasan tanah dengan sistem jenjang (benching system) ini pada waktu
mengupas tanah penutup sekaligus sambil membuat jenjang. Sistem ini cocok untuk
:
- Tanah
penutup yang tebal.
-
Bahan galian atau lapisan batubara yang juga tebal.
c. Penambangan atau penggalian bahan galian
(mining).
Adalah kegiatan pengambilan endapan bahan galian termasuk batubara dari dalam kulit bumi dan dibawa ke permukaan bumi untuk dimanfaatkan atau untuk diproses selanjutnya.
Adalah kegiatan pengambilan endapan bahan galian termasuk batubara dari dalam kulit bumi dan dibawa ke permukaan bumi untuk dimanfaatkan atau untuk diproses selanjutnya.
2. METODE PENAMBANGAN
a. Tambang Terbuka Untuk
Endapan Bijih & Mineral Industri
Metode penambangan yang
termasuk tambang terbuka ada 4 (empat) macam, yaitu:
1. Open Pit / Open Cut / Open Cast / Open Mine Adalah cara-cara penambangan terbuka yang dilakukan untuk
menggali endapan-endapan bijih metal seperti endapan bijih nikel, endapan bijih
besi, endapan bijih tembaga, dan sebagainya. Bentuk
tambang berdasarkan letak endpan bijih itu sendiri ada 2 (dua) macam, yaitu:
-
Open pit, merupakan bentuk
penambangan untuk endapan bijih yang terletak pada suatu daerah yang datar atau
lembah. Dengan demikian medan kerja digali ke arah bawah sehingga akan
membentuk semacam cekungan atau pit.
-
Open cast / open mine / open cut, merupakan
bentuk penambangan untuk endapan bijiih yang terletak pada lereng bukit. Dengan
demikian medan kerja digali dari arah bawah ke atas atau sebaliknya (side hill
type). Bentuk tambang dapat pula melingkari bukit atau undakan, hal tersebut
tergantung dari letak endapan penambangan yang diinginkan.
Cara pengangkutan pada
open pit / open cut/open cast / open mine tergantung dari kedalaman endapan dan
topografinya. Pada dasarnya cara pengangkutannya ada 2 (dua) macam, yaitu :
-
Cara konvensional atau cara langsung, yaitu hasil galian atau peledakan
diangkut oleh truck / belt conveyor / mine car / skip dump type rail cars, dan
sebagainya, langsung dari tempat penggalian ke tempat dumping dengan menelusuri
tebing-tebing sepanjang bukit.
-
Cara inkonvensional atau cara tak langsung adalah cara
pengangkutan hasil galian / peledakan ke tempat dumping dengan menggunakan cara
kombinasi alat-alat angkut. Misalnya dari permuka/medan kerja (front) ke tempat
crusher digunakan truk, dan selanjutnya melalui ore pass ke loading point; dari
sini diangkut ke ore bin dengan memakai belt conveyor, dan akhirnya diangkut ke
luar tambang dengan cage.
2. Quarry
Adalah cara-cara penambangan terbuka yang dilakukan untuk menggali endapan-endapan bahan galian industri atau mineral industri, seperti batu marmer, batu granit, batu andesit, batu gamping, dll. Bentuk tambang berdasarkan letak endapan bahan galian industri itu senderi ada 2 (dua) macam, yaitu:
Adalah cara-cara penambangan terbuka yang dilakukan untuk menggali endapan-endapan bahan galian industri atau mineral industri, seperti batu marmer, batu granit, batu andesit, batu gamping, dll. Bentuk tambang berdasarkan letak endapan bahan galian industri itu senderi ada 2 (dua) macam, yaitu:
(a)
Side hill type, merupakan bentuk
penambangan untuk batuan atau bahan galian indutri yang terletak
dilereng-lereng bukit. Medan kerja dibuat mengikuti arah lereng-lereng bukit
itu dengan 2 (dua) kemungkinan, yaitu:
-
Bila seluruh lereng bukit itu akan digali dari atas ke
bawah, maka medan kerja dapat dibuat melingkar bukit dengan jalan masuk (access
road) berbentuk spiral.
-
Jika hanya sebagian lereng bukit saja yang akan di tambang atau bentuk bukit
itu memanjang, maka medan kerja dibuat memanjang pula dengan jalan masuk dari
salah satu sisisnya atau dari depan yang disebut straight ramp.
Keuntungan side hill type ini ialah:
-
Dapat diusahakan adanya cara penirisan alamiah dengan membuat medan kerja
sedikit miring ke arah luar dan di tepi jalan masuk dibuatkan saluran air.
-
Alat-angkut
bermuatan bergerak ke arah bawah yang berarti mendapat bantuan gaya gravitasi.
Dengan demikian waktu pengangkutannya (cycle time) menjadi lebih singkat.
Kerugiannya
adalah:
-
Meterial penutup harus dikupas dan dibuang sekaligus
sebelum penambangan dilakukan, berarti diperlukan modal yang besar untuk
mengongkosi pengupasan material penutup.
-
Karena jalan masuknya miring, kalau pengemudi-pengemudi alat-alat angkut kurang
hati-hati karena ingin dapat premi produksi, maka hal ini akan dapat
menyebabkan kecelakaan, terutama pada jalan masuk yang berbentuk spiral.
(b)
Pit type / subsurface type, merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau
bahan galian industri yang terletak pada suatu daerah yang mendatar. Dengan
demikian medan kerja harus digali ke arah bawah sehingga akan membentuk kerja
atau cekungan (pit). Bentuk medan kerja atau cekungan tersebut ada 2 (dua)
kemungkinan, yaitu:
-
Kalau bentuk endapan kurang lebih bulat atau lonjong (oval), maka medan kerja
dan jalan masuk dibuat berbentuk spiral.
-
Bila bentuk endapan kurang lebih empat persegi panjang
atau bujur sangkar, maka medan kerjapun di buat seperti bentuk-bentuk tersebut
di atas dengan jalan masuk dari sisi yang disebut straight ramp atau berbentuk
switch back.
Bentuk-bentuk kuari
(quarry) yang diuraikan diatas adalah bentuk-bentuk dasar dari kuari yang tentu
saja masih banyak lagi variasi-variasinya yang pada umumnya diusahakan agar
menyesuaikan bentuk-bentuk dasar tersebut dengan keadaan dan bentuk endapan
serta topografi daerahnya.
3.
Strip Mine
Strip Mine adalah
cara-cara penambangan terbuka yang dialakukan untuk endapan-endapan yang
letaknya mendatar atau sedikit miring. Yang harus diperhitungkan dalam
penambangan cara ini adalah nisbah penguapan (stripping ratio) dari endapan
yang akan ditambang, yaitu perbandingan banyaknya volume tanah penutup (m3
atau BCM) yang harus dikupas untuk mendapatkan 1 ton endapan. Cara ini sering
diterapkan pada penambangan batubara, atau endapan garam-garam.
4.
Alluvial Mine, Adalah tambang
terbuka yang diterapkan untuk menambang endapan-endapan alluvial, misalnya
tambang bijih timah, pasir besi, emas dll. Berdasarkan cara penggaliannya, maka
alluvial mine dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu:
a. Tambang semprot (hydraulicking).
Pada tambang semprot
penggalian endapan alluvial dilakukan dengan menggunakan semprotan air yang
bertekanan tinggi yang berasal dari penyemprotan yang disebut monitor atau
water jet atau giant.
Tekanan aliran air yang
dihasilkan oleh monitor dapat diatur sesuai dengan keadaan material yang akan
digali atau disemprot yang biasanya bisa mencapai tekanan sampai 10 atm.
Untuk memperbesar
produksi biasanya:
-
Digunakan lebih dari satu monitor, baik bekerja
sendiri-sendiri atau bersama di satu permuka kerja;
-
Monitor dibantu dengan alat mekanis seperti back hoe atau buldoser.
b.
Penambangan dengan kapal keruk (dredging/MGM).
Penambangan dengan
kapal keruk (MGM = Mesin Gali Mangkok) ini digunakan bila endapan yang akan
digali terletak di bawah permukaan air, misalnya di lepas pantai, sungai danau
atau dia suatu lembah dimana tersedia banyak air.
Berdasarkan macam
alat-galinya, maka kapal keruk yang digunakan untuk penambangan dapat dibedakan
menjadi 3 (tiga), yaitu:
-
Multi bucket dredge yaitu kapal keruk yang
alat-galinya berupa rangkaian mangkok (bucket).
-
Cutter suction dredge, yaitu kapal keruk dengan alat-gali
berupa pisau pemotong yang menyerupai bentuk mahkota.
-
Bucket wheel dredge, yaitu kapal keruk yang dilengkapi
dengan timba yang berputar (bucket wheel) sebagai alat-gali.
Sistem penggalian
dengan kapal keruk dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu:
-
Sistem tangga (benches), yaitu cara pengerukan dengan
membuat atau membentuk tangga atau jenjang (benches).
-
Sistem tekan, yaitu cara pengerukan dengan menekan tangga
(ladder) sampai pada kedalaman yang dikehendaki, kemudian maju secara bertahap
tanpa membentuk tangga.
-
Sistem kombinasi, yaitu merupakan gabungan dari cara atau
sistem tangga dengan sistem tekan. Biasanya sistem tangga dipakai untuk
menggalikan tanah penutup, sedangkan sistem tekan untuk menggali endapan
bijihnya (kaksa).
c. Manual mining method.
Manual method atau
penambangan secara sederhana adalah penambangan yang menggunakan tanaga manusia
atau hampir tidak menggunakan tenaga masin atau alat mekanis.
Cara ini biasanya
dilakukan oleh rakyat setempat atau kontraktor kecil untuk menambang endapan
yang:
-
Ukuran atau jumlah cadangannya tidak besar.
-
Letaknya tersebar dan terpencil.
-
Tetapi endapannya cukup kaya.
Alat-alat konsetrasi
yang biasanya digunakan pada manual method ialah:
-
Pan / batea / dulang.
-
Rocker (craddle).
-
Sluice box.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar